Minggu, 19 Juni 2016
Minggu, 22 Mei 2016
Minggu, 24 April 2016
Senin, 18 April 2016
Kamis, 19 Maret 2015
Pondok Wirausaha Dewin Assalam Didukung Oleh BCA
"
Masih ingatkah bagaimana akhir film Ratatouille yang diperankan oleh seekor
tikus bernama Remy? Sekilas film itu hanya terkesan sebagai hiburan biasa, tapi
ternyata jika dihayati, film tersebut membawa pesan yang luar biasa. Bagaimana
sebuah makanan sederhana yang hanya terdiri dari terong, tomat, bawang,
paprika, zucchini, dan bumbu-bumbu sederhana, termasuk bawang putih, yang
kemudian semuanya disiram minyak zaitun, tersebut akhirnya bisa menarik hati si
kritikus masakan. Saat hidangan tersebut diletakkan di depan si kritikus, ia
langsung teringat pada masa lalu. Ia teringat masakan yang pernah dibuat oleh
sang ibunda semasa ia kecil. Hingga akhirnya si kritikus memberikan pujian
kepada koki yang sudah membuat hidangan tersebut. Tapi, siapa sangka, ternyata
ratatouille itu dimasak oleh seekor tikus."
Seperti hidangan yang
sudah dibuat Remy, seperti itu juga tujuan Kami beserta
rekan-rekan membangun Pondok Wirausaha Dewin Assalam ini.
Ada suatu kondisi dirindukan oleh masyarakat, yaitu suasana harmonis religius, tentram damai dan sejahtera. Kiranya inilah yang harus kita perjuangkan , dan menuntut pengorbanan yang besar bagi kita semua dan orang-orang yang peduli kepada masyarakat. Kami ingin tempat ini tidak hanya menjadi tempat wisata edukasi dan religi, namun juga memberi pencerahan dalam jiwa pengunjung sebagaimana si kritikus saat teringat masakan sang ibu. Sesuatu yang sederhana, namun membawa makna yang mendalam. Kami sampaikan pada tamu-tamu kami yang berasal dari kalangan masyarakat, pejabat, akademisi, dan lainnya, bahwa Pondok Wirausaha tersebut ia bangun dengan dukungan dari BCA.
Ada suatu kondisi dirindukan oleh masyarakat, yaitu suasana harmonis religius, tentram damai dan sejahtera. Kiranya inilah yang harus kita perjuangkan , dan menuntut pengorbanan yang besar bagi kita semua dan orang-orang yang peduli kepada masyarakat. Kami ingin tempat ini tidak hanya menjadi tempat wisata edukasi dan religi, namun juga memberi pencerahan dalam jiwa pengunjung sebagaimana si kritikus saat teringat masakan sang ibu. Sesuatu yang sederhana, namun membawa makna yang mendalam. Kami sampaikan pada tamu-tamu kami yang berasal dari kalangan masyarakat, pejabat, akademisi, dan lainnya, bahwa Pondok Wirausaha tersebut ia bangun dengan dukungan dari BCA.
Hal pertama yang
terlintas saat mendengar BCA pastilah sebuah bank swasta besar Indonesia yang
selain terkenal, juga sering membagi-bagikan hadiah bagi para nasabahnya. Tapi kami yakin Allah maha kaya. BCA di sini adalah Bank Central
Akhirat. Jadi, semua kegiatan di Pondok Wirausaha itu nantinya, baik itu
edukasi, wisata, maupun kegiatan religi, semuanya berdasarkan ibadah kepada
Allah swt. Pondok Wirausaha ini dibangun dan dikembangkan sebagai media masyarakat untuk bersilaturahmi dalam bentuk kehidupan apapun, ekonomi politik sosial budaya hankam, untuk kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya dan di ridhoi Allah SWT.
Saat ini, Pondok
Wirausaha Dewin Assalam masih dalam tahap pembangunan. Setiap harinya akan
terlihat aktivitas pekerja yang membangun vila-vila kayu, menanam rumput-rumput
hijau, display produk pertanian( kandang ternak puyuh, kandang unggas, kolam ikan, kandang kambing, dan lain lain), dapur umum, Sarana bermain anakdan fasilitas lainnya. Meski begitu, keasrian tempat ini
sudah bisa dirasakan. Beberapa kamar penginapan, musola, dan balai
pertemuan, yang sudah mulai beroperasi. Semuanya terlihat seperti pondok-pondok kayu
di pedesaan.
Beberapa kali dalam
seminggu, Pondok Wirausaha ini juga selalu kedatangan tamu rombongan yang
jumlahnya variatif. Berkisar dari 20 hingga 100 orang. Mereka dari berbagai
kalangan, mulai dari karyawan hingga pemilik perusahaan, rakyat hingga pejabat,
pelajar hingga pengajar, semuanya datang untuk berbagi cerita inspiratif, ilmu,
dan pengalaman, bersama Pak Slamet Wuryadi.
Harapannya, semakin
berjalannya waktu, Pondok Wirausaha ini bisa segera diselesaikan. Sehingga setiap
harinya akan terus ada orang-orang yang berkunjung untuk mengambil atau berbagi
manfaat. Dengan begitu, Pondok Wirausaha ini akan terlihat semarak dipenuhi
orang-orang yang memiliki semangat spiritual yang kokoh, juga punya semangat yang mantap dalam hal material
dengan berwirausaha. Bukankah dalam hadis sudah disebutkan, "Berusahalah untuk duniamu seolah kamu
akan hidup selamanya, dan beramallah untuk (kepentingan) akhiratmu seolah kamu
akan mati besok.”?
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia
akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari jalan yang
tidak ia sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S.
Ath-Thalaq: 2-3)
Jumat, 13 Maret 2015
Kunjungan Anak-Anak SD di Slamet Quail Farm
Selama PKL,
sepertinya aku akan banyak memposting segala sesuatu tentang puyuh. Yeah,
makhluk mungil yang semakin hari semakin kukagumi, karena manfaat dan
keunikannya. Di farm, setiap harinya gak pernah kosong tamu, selalu saja ada. Mulai
dari rombongan pilot Garuda Indonesia, polisi, pegawai negeri, pengusaha
kuliner, wisausahawan, masyarakat biasa, akademisi, hingga anak-anak SD dan TK.
Semuanya pengen tahu, bagaimana sih cara berbudidaya puyuh?
Nah, hari ini, kita
kedatangan rombongan anak SD kelas 3 dari SDIT At Takwir. Jumah mereka sekitar
60 orang belum termasuk guru pembimbing. Sebagai menu sambutan, kami menyiapkan
bakso puyuh yang rasanya nggak kalah nikmat dibandingkan bakso ayam. Setiap anak
dapat jatah dua buah bakso, dan semuanya makan dengan lahap banget. Pokoknya seneng
lihat mereka makan, jadi ikutan kenyang. Belum lagi seragam mereka yang
kuning-kuning dan para ceweknya berkerudung semua, jadi tambah gemes. Ingat masa
kecil.
Ceritanya lagi bagi-bagi bakso puyuh. |
Lucu-lucu banget. Mereka tuh suka kalau diajak foto. |
Tadi, aku dan seorang
teman dapat jatah jadi guide dua kelompok anak. Ngajak mereka keliling farm,
plus menjawab segala pertanyaan aneh bin lucu yang mereka lontarkan. Pas di
kandang, merekapada pake masker, itu pun masih bau katanya. Padahal bagi aku
sendiri, kandang di sana nggak bau sama sekali. Apa karena hidungku udah
terbiasa kali, ya?
Ini puyuh salah dua jari |
Meski di kandang, eksis tetap jalan |
Mereka pulang sekitar
pukul 11. Kita beres-beres dan selanjutnya ada tamu lagi, nggak tau juga dari
mana. Tugasnya Pak Pram dan Pak Kris yang ngajak ngobrol dan kasih penjelasan.
Langganan:
Postingan (Atom)